[Sharing] Why "Just Be Yourself" ?



First of all, aku suka banget sama quotes ini.
Kenapa? Pertama, karena aku mati-matian mencintai diriku. Tbh, aku adalah orang yang tidak percaya diri. Aku adalah orang yang tidak berani tampil di depan umum. Sejujurnya aku malu. Mungkin karena aku suka diejek ketika masa sekolah. Hal itu yang membuatku menjadi tidak percaya diri.
───
Beranjak SMP, perlakuan ejek ejekan ini makin menjadi-jadi. Hal ini memang sudah lama, tapi aku tidak bisa melupakannya. Puncaknya adalah ketika aku kelas 2 SMP. Saat acara perpisahan kakak kelas. Aku pernah diteriaki saat aku maju ke panggung. I can't tell u here. But honestly, it's really make me wanna die at that moment.

Some people may say "kamu terlalu banyak drama", "kamu terlalu serius", blah blah blah. Tapi, sebelumnya aku mau nanya, pantaskah jika fisik seseorang dijadikan bahan candaan? Pantaskah jika seseorang memanggilmu dengan nama seperti hewan? Kalian semua pasti serempak menjawab TIDAK.
───

Iya, sejujurnya aku bosan dengan candaan seperti itu. Akhirnya aku memilih tidak terlalu menampakkan diri di depan umum. Aku malu jika diriku dipandang rendah oleh orang lain. Daripada aku sakit hati, lebih baik aku tidak banyak bergaul dan bertemu macam-macam manusia. Kalian bisa bayangkan jumlah temanku ketika sekolah.
Pernah suatu ketika kau bertingkah konyol hanya untuk menarik perhatian teman-teman. Agar kita bisa berteman. Tapi ternyata, ini akan menjadi tekanan.

Sampai pada suatu hari aku menemukan sebuah quotes, "JUST BE YOURSELF". Ini sangat membuatku penasaran. Aku bertanya pada diriku sendiri, siapa aku? Apakah aku benar-benar seseorang yang mereka ejek? Aku ini bagaimana dan aku ini harus seperti apa agar mereka tidak mengejekku lagi? Sebenarnya aku ini seperti apa di mata mereka?

aku membuat spekulasi atas diriku sendiri. Haruskah aku menjadi bahan ejekan mereka? haruskah aku membatasi ruang gerakku demi menghindari mereka? Pengecut sekali. hati terdalamku berkata, aku benar-benar ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan. meskipun mereka mengejekku dan mengataiku dengan kasar. Toh, mereka akan tetap sama.


Seburuk-buruknya aku, jika bukan diriku sendiri yang menerima, lalu siapa lagi?



Iya, akhirnya aku mencoba berani menunjukkan hal-hal yang ingin aku lakukan. bukan artinya aku melakukan pertunjukkan. Namun lebih ke seringnya aku mulai ikut kegiatan. Yah, meski hanya satu cabang olahraga yang aku ikuti.
───
Setiap harinya selalu diisi dengan rasa malu dan tidak percaya diri. Meski begitu, setiap hari pula aku selalu mengingatkan diri, bahwa aku terlalu berharga untuk merasa rendah diri ☺





Komentar

  1. Aku pun pernah mengalami hal ini... Dulu aku benci dgn diriku sendiri, kenapa aku selalu yang diejek.
    Tapi, sekarang aku ingin memperlakukan diriku dg baik.
    Ketika orang lain memperlakukan kita dg tidak baik, maka kita sendirilah yg harus memperlakukan diri kita dengan baik. Btw aku akhir2 ini suka dg quote "love your self from now"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, benar sekali. Jika bukan diri kita yang memperlakukan dengan baik, siapa lagi?

      Hapus

Posting Komentar