[Sharing] Kamu dibully? Coba Lakukan Hal Ini.

Pixabay

Siapa sih diantara kamu yang pernah mengalami situasi begini:
"dasar gendut", "jangan temenan sama dia, dia kan bla bla bla".

Well, kalian tidak sendirian. Aku juga pernah mengalami situasi seperti itu.
Pernah dikatain dan ngatain orang juga pernah (jujur loh). 
Yah, meskipun kadarnya gak banyak seperti orang-orang ngatain aku (aku tahu rasanya menyakitkan).
Tapi, tetap saja, aku minta maaf kepada orang-orang yang telah aku sakiti hatinya.
Disengaja atau tidak, aku meminta maaf yang setulus-tulusnya (kalau kalian baca tulisan ini).

Selanjutnya, aku akan ganti "dikatain" dengan "bullying".
Iya, bullying itu suatu bentuk kekerasan yang dilakukan secara fisik atau mental dengan cara melakukan penyerangan atau mengintimidasi seseorang.
Bully itu bukan cuma dipukul, dicubit, atau didorong.
Tapi, ketika seseorang memanggil namamu dengan sebutan yang tidak enak didengar, maka itu termasuk bullying.

Sedikit cerita, waktu SD dan SMP aku sering dibully. Kenapa?
Pertama, karena warna kulit aku yang gelap. Iya, item.
They called me "Blacky", "Bleki", or anything else.
I don't know why.
Semenyenangkan itukah mengejek orang?

Setelah aku dewasa , aku mengerti beberapa hal.
Pertama, si pembully ini akan merasa bahagia apabila ternotice oleh kalian.
Contohnya, ketika si pembully mendorong tubuhmu hingga terjatuh. Reaksi spontan yang kamu tunjukkan adalah kemarahan dan berbalik mengejar mereka.
Mulai sekarang, stop lakukan hal itu!
Si pembully akan merasa "dirinya" memiliki arti bagi kalian.

Jika dia menjahilimu, biarkan saja.
Nanti juga bosan sendiri.
Jika kamu terus berusaha untuk mengacuhkannya, aku percaya dia akan menjauh.

Pada masa sekolah, aku tidak banyak bercerita bagaimana aku di sekolah kepada orang tuaku.
Mereka hanya tahu, aku baik-baik saja.
Aktif dalam berbagai bidang olahraga membuat semua tertutupi rapat.
Di usia sekarang, aku sadar bahwa seharusnya aku menceritakan ketidaknyamananku di sekolah.
Aku butuh dukungan dari mereka.

Hal ini juga berlaku untuk kalian.
Kalian yang mungkin saat ini mengalami masa yang pernah aku alami.
Ceritakan kegelisahanmu pada keluargamu.
Jika kamu merasa berat bercerita langsung kepada orang tua, berceritalah kepada kakakmu atau orang yang kamu percaya.

Dengar, dengan bercerita kamu mungkin tidak mendapatkan solusi, tapi hal ini bisa mengurangi beban serta membuat perasaan lebih baik.
Kamu perlu dukungan.
Kamu juga butuh orang dewasa yang bisa membimbing kamu.
Mereka lebih bijak dalam menanggapi masalah hidup dan kamu bisa belajar dari sana.

Di jaman sekarang, ponsel-ponsel canggih bertebaran dimana-mana.
Jika ponsel kamu bisa internetan, gunakan untuk melakukan hal positif.
Seperti mendengarkan podcast motivasi atau menonton video youtube motivator.
Aku bisa sarankan beberapa, diantaranya channel Ms. Merry Riana atau bisa buka website pak Andri Wongso.

Jika kamu suka berselancar di media sosial, mulailah mengikuti instagram orang-orang yang memiliki konten positif.
Setiap hari kamu membuka timeline, setiap hari pula kamu akan melihat-lihat konten postif.
Hal ini sangat berguna untuk mendongkrak semangatmu melalui media sosial.
Eiits, jangan hanya mengikuti tren masa kini saja, ya.

Ada yang mau share pengalaman?
Atau mau kasih tips lain?
Kalian bisa kirim komentar di bawah.

See you^^

Komentar