Between Friends and You


when I ask about friend,what do you think?

"someone who always cheer me up when i'm down."
"someone who always make me laugh.'
"someone who always there when i need them.'
etc...

beberapa dari kalian pasti akan menjawab seperti kalimat diatas. sama sepertiku, kalimat di atas adalah opiniku tentang mereka, teman-temanku.

beberapa kali masa sekolah, aku menemukan beberapa orang yang sesuai atau cocok untuk kuajak berbicara. aku bukan tipe anak sekolah yang memiliki teman banyak, bergaul dari kelas satu hingga kelas lainnya. aku bukan tipe siswa yang rajin membawakan buku guru. aku bukan tipe siswa yang mudah akrab dengan siswa siswa lainnya. aku tidak seperti mereka (even sometimes i wanna be like them)


aku memiliki beberapa teman saja yang memang sangat akrab. tidak lebih daripada tiga teman. mulai dari SD, SMP, hingga SMA, bahkan saat aku kuliah pun teman dekatku bisa dihitung dan pastinya hanya itu itu saja.




aku menyukai cerita cerita heroik mengenai pertemanan. Ya, aku sangat suka membaca cerita dulu hingga sekarang. aku menyukai buku cerita anak anak. mereka para pembuat cerita sangat pintar. mampu membuat otak berimajinasi jauuh ke angkasa. bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. aku bukan tipe pemikir, jadi aku memilih membaca buku anak anak (kupikir itu slah satunya)

sederhananya, aku ingin memiliki cerita pertemanan seperti dalam buku cerita itu. mereka selalu bersama dalam keadaan apapun, memecahkan masalah bersama, dan selau menghibur di kala sedih (agak lebay yah)


aku beruntung, selama hidupku sampai saat ini aku menemukan teman-teman yang selalu mendukungku. aku selalu speechless setiap kali emndengar atau emmbaca cerita yang berhubungan dengan persahabatan. it's make me melting 


aku menulis blog ini karena beberapa hari yang lalu menyaksikan suatu pemandangan yang membuatku haru. ada sebuah kelas kursus bahasa inggris untuk anak kelas 2 SD. beberapa bulan lalu, kelas ini dipenuhi oleh 9 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. kebetulan mereka sekolah di tempat yang sama, jadi orang tua mereka saling mengenal.



mereka kursus disini sejak mereka di kelas Taman Kanak-kanak (TK). kalian bisa bayangkan betapa erat kedekatan mereka. beberapa dari mereka ada yang satu kelas dan ada pula yang berbeda kelas. namun, mereka tetap saling berteman di tempat les (meskipun jadwal les hanya 2x seminggu). 


suatu hari, salah satu anak tidak melanjutkan kursus karena suatu alasan. terhitung sudah 5 bulan anak tersebut tidak bergabung bersama temannya. seminggu yang lalu, anak perempuan tersebut yang bisa kita sebut Amel datang ke tempat kursus bersama mamanya. Aku tidak begitu memperhatikan Amel dan ia langsung naik ke atas di menit menit terakhir jam kursus.

singkat cerita, bel pulang pun berbunyi. anak anak berhamburan keluar dari kelasnya. anak anak berkata "Amel is crying in the class". hah? why is she crying? aku merasa tidak mungkin anak anak menjahili Amel hingga menangis. Seorang temannya berkata "dia kangen sama kita, makanya dia nangis." Ooh, i see. anak anak langsung ramai di bawah membicarakan Amel. Mereka berkata Amel merindukan mereka, hingga ia sampai nangis

tak berapa lama, Amel berjalan di tangga dan terlihat muram. aku pun bertanya namun ia hanya diam saja. setelah melihat teman-temannya, ia langsung memeluk mamanya dan menangis. well, i'm speechless. everybody just looking at her. Tangisan Amel membuat mamanya ikutan menangis. Semuanya yang melihat pun tidak bisa berkata apa-apa. 

satu hal yang dapat dipahami kami semua adalah Amel sangat merindukan teman-temannya. teman-teman yang mengisi harinya selama 2 tahun. Ia merindukan guru, teman-teman, dan ruang kelasnya. Terbukti setelah gurunya bercerita, Amel ketika datang langsung duduk di pangkuan gurunya. Kebiasaan ini hanya dimiliki oleh Amel seorang di dalam kelas.

guru Amel bercerita bahwa sebenarnya Amel masih ingin les. namun di sisi lain juga, mama Amel memiliki kepentingan lain. Saat itu, aku dapat merasakan atmosfir yang ada. ketika kamu ingin, namun kamu tidak mampu menghadapi keadaan. kamu ingin bersama teman-teman, tapi keadaan teman-temanmu sudah memiliki jalannya masing-masing. kamu pun memiliki kepentingan lain juga.

situasi Amel pasti pernah dirasakan oleh kalian. harus pindah kota karena orang tua pindah tugas. harus pindah sekolah karena pindah rumah. bahkan mungkin ada yang harus kehilangan teman untuk selamanya. aku hanya ingin bilang, jangan bersedih terlalu lama. situasi yang lebih baik sedang menunggumu di masa depan. Kamu masih bisa komunikasi dengan email, chatting, sosial media, dan lewat doa.

Amel mungkin tidak bisa kursus bersama teman-temannya disini. tapi, Amel bisa menjalin pertemanan di tempat lain. Amel masih bisa bertegur sapa di sekolah, meskipun tidak bisa satu kelas kursus seperti dulu. melihat Amel, mengingatkanku pada sahabatku di foto pada blog ini. oleh karena itu, aku memposting foto mereka. 

inginku menyapa, tapi aku pikir waktunya belum tepat. ada yang ingin kukunjungi, namun melihat dompet menjadi meringis (karena akhir bulan). ada pula yang super duper sibuk oleh kegiatan mengajar mereka.

i wanna say thank you, karena mereka aku bisa menjalani hidupku sampai hari ini.
~youre the best thing that ever been mine~


Thank you







Komentar